Pages

Slider

Feb 1, 2011

Kopi Hitam Vs Capucino

Jarum jam berwarna merah yang besar dengan malasnya sambil meraung-raung menunjukkan pukul 00.00 di sebuah kamar kecil yang penuh dengan tumpukan buku dan celana kotor berserakan.
dalam hati aku selalu berharap mengapa selalu ada tanggal 2 di bulan febuari, mengapa tidak dari tanggal 1 langsung di lanjut tanggal 3 saja, jadi aku tidak perlu bersedih di dalam kamar dan terus merenungi angka 21.

21 bagiku merupakan angka yang sangat sakral, karena itu berarti umurku semakin tua, dan tuntutan semakin banyak. Bukan maksud dan tujuan saya ingin lari dari kenyataan tapi itulah hidup.! 
Hidup ini keras, jika kita tidak pandai memainkannya maka nasibku berapa tahun kedepan akan lah seperti ini saja. Dikamar yang penuh akan buku berserakan di tambah celana kotor bertaburan, seakan- akan semua itu indah bagiku.
Bukan maksudku untuk tidak mau membersihkan itu semua, tetapi bagiku itu semua merupakan sebuah karya seni yang tidak bisa di temukan dan di buat begitu saja.


Satu hal yang selalu membuat pikiranku tergangu tentang arti sebuah hidup dan akhir dari sebuah hidup , waktu aku berada di warung kopi kaki lima di pinggir jalan, seakan-akan semua film tentang kehidupan dunia nyata sedang di putarkan di hadapanku.
Yaitu, apakah kelak beberapa tahun lagi nasibku akan sama seperti mereka yang sedang duduk menikmati secangkir kopi hitam legam di iringi imajinasi yang seakan  rasanya sangat pahit seperti hidup mereka  sekarang ini.?Mereka mungkin hanya bisa berpasrah kepada Tuhan semoga tuhan Khilaf dan salah memberi rejeki sehingga tiba-tiba bisa jatuh duit satu koper di hadapan mereka. Dan mereka tidak lagi perlu dengan susah paya mengkayuh Becak sewaan yang sudah reot itu. Tapi pernahkan kita berpikir bahwa akan jadi seperti apakah kita ini nantinya.? apakah Aku akan  termaksud salah satu pecinta kopi pahit hitam pinggir jalan seharga Rp 1500,- dari hasil jerih payah aku mengantarkan penumpang dengan becak reot sewaan dari seorang makelar.? atau aku akan bisa  menjadi pecinta Capucino yang di jual  Starbuck dengan stelan jas dan dengan santai berdiskusi di dampingin sebuah laptop untuk sekedar mengecek email atau sekedar mengecek jejaring sosial. Mungkin itu semua saja sudah sangat kontras sehingga banyak yang mengatakan bahwa hidup ini merupakan pilihan, bayangkan saja secangkir capucino seorang yang mengenakan dasi sudah bisa membiyayai  3 orang anak di tambah satu istri untuk makan sehari- hari.
berbeda dengan seorang Tukang becak jika dia ingin memesan kopi hitam, dia harus berdiam- diam agar tidak di ketahui oleh istrinya, karena jika ketahuan maka dia akan di marahi, sebab uang belanja akan berkurang.

Seperti halnya gayus tambunan dan Ariel Peterpan, coba kita pikir bersama.
Gayus Tambunan telah mencuri duit rakyat sebesar 10T lebih duit negara serta dengan berani membayar semua aparat hukum di Indonesia, bahkan bisa jalan-jalan keluar negri saat harusnya di kurung di dalam sel.
dia hanya di kenakan hukuman 3 tahun  plus duit senilai 300juta.
apakah itu setimpal? coba bayangkan berapa cangkir capucino yang bisa di beli dengan duit dia 10T.? dan coba bayangkan jika harga secangkir capucino sama dengan kebutuhan hidup 1 keluarga, bisa berapa keluarga yang bisa makan dengan nyaman tanpa perlu berpuasa?

Ariel peterpan di tahan gara-gara kasus video asusila, dari mata hukum dia dikatakan bersalah sebab dai telah membuat video porno dengan sengaja, tapi bukan dialah yang menyebarkannya. disini dia merupakan salah satu yang di rugikan, karena video tersebut bukan malah menunjang karirnya atau malah mendapat honor dari video tersebut. Akibat kelakuannya itu dia di hukum dengan hukuman 5 tahun penjara plus 200 juta.

Sangat berbeda ya antara gayus dengan Ariel, gayus dengan jelas mendapat keuntungan yang besar dari perbuatannya tersebut seperti sisa uang yang tidak perlu di setorkan kembali, sedangkan arie, kariernya hancur, tidak mendapat duit lebih, di hukum lebih berat, dan bahkan di denda.

Dari situ jelas hidup ini seperti Kopi hitam Vs Capucino.

dan harapanku malam ini adalah semoga aku bisa menjadi seseorang yang minum Capucino tapi di warung kaki lima.

Dan suatu harapan yang sebentar lagi ingin kucapai adalah:

1. Tamat S1 =  max 3 tahun lagi (2014)
2. Kerja Lanjut S2 German =  5 tahun lagi (2016)
3.Nikah= ????
4. S3.


Semoga Hari kedepannya akan lebih cerah dari pada hari ini, dan semoga aku besok pagi masih bisa menikmati Secangkir kopi hitam pinggir jalan sambil melihat kembali film yang berjudul Kehidupan. Dan berharap suatu saat aku akan bisa membelikan mereka Secangkir Capucino hanggat untuk mereka.

Manjada Wajadda, Man Shabara Zhafira.





0 komentar:

Post a Comment

Blog Designed by The Single Momoirs